Sejarah Berdirinya Perusahaan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT. Garuda Indonesia berdiri pada tanggal 26 januari 1949 ditandai dengan penerbangan pesawat Dakota RI-001 “seulawah” (gunung emas) dari calcuta India menuju Burma untuk melaksanakan misi niaga yang merupakan pertanda lahirnya sebuah maskapai penerbangan nasional yang membawa bendera Republik Indonesia dengan nama “Indonesia Airways”.
Pada tahun 1950 pemerintah sebagai pemegang saham mengganti nama Indonesia Airways menjadi “Garuda Indonesia Airways” sampai sekarang. Pengoperasian Garuda Indonesia secara resmi berlaku baru pada tanggal 31 maret 1950, melalui akte No. 137 notaris Raden Kardiman, dimana pembagian sahamnya adalah 49% dimiliki NV Garuda Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) dan sekitar 51% KLM (Penerbangan Penerbangan Pemerintah Belanda).
Saat itu penerbangan Garuda Indonesia didominasi oloh penerbangan asal Belanda. Armada Garuda Indonesia yang pertama melayani jaringan penerbangan didalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY, Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda Indonesia telah mendapatkan pembaharuan armadanya serta mengangkut kontingen Olympiade Indonesia ke Melbourne Australia. Status Garuda Indonesia sendiri yang pada mulanya berstatus NV lalu beralih menjadi PT (Perseroan Terbatas), maka pada tanggal 17 April 1961 dirubah lagi sebagai Perusahaan Negara (PN). Pada tahun 1975 Garuda Indonesia berubah lagi menjadi Perseroan Terbatas hingga sekarang.
Ketika terjadi perubahan status, perusahaan sudah semakin besar dengan mengembangkan sayapnya dan menerbangi seluruh wilayah Republik Indonesia dan dengan menggunakan pesawat dengan jenis electra Garuda Indonesia telah menerbangi negara sahabat yaitu Hongkong,Bangkok, Singapura dan Jepang.
Pada bulan Maret 1964 telah ditandatangani persetujuan kenegaraan umum timbal balik (reciprocal General Sales Agency Agrement) antara Garuda Indonesia dengan KLM, dimana dalam persetujuan tersebut pihak Garuda Indonesia akan mewakili KLM dalam segala kepentingan diseleluruh wilayah Indonesia, sedangkan KLM akan bertindak sama diseluruh wilayah Belanda.
Pada tahun 1968 telah terjadi serah terima jabatan direktur utama diperusahaan penerbangan nasional Garuda Indonesia yaitu dari capten penerbang Sudarmono kepada Wiweko Supono. Dibawah kepemimpinan yang baru ini Garuda Indonesia mulai mengembangkan sayapnya dengan memperbaharui armadanya dengan mendatangkan pesawat dengan jenis antara lain adalah DC-8 dan pada saat itu Garuda Indonesia telah memiliki sejumlah armada antara lain 17 Dacota, 8 Convair 340, 3 buah Lockheed electra, 3 buah jet Convair 990 dan CD-8. pada perkembangan terakhir pemerintah telah merubah status Garuda Indonesia dari Perseroan Terbatas sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).